MENTERJEMAH SUARA DAN WARNA
(kepada Roskang)
Aku memilih sepi untuk menangkap desis
Dan mengasingkannya dari sekawan riuh,
Sejak lama ruang ini dipenuhi getar
Payah menebak hakikat makna
Dalam tingkahan suara-suara.
Aku memilih merah untuk menatap wajah
Tergambar mawar dan darah,
Aliran waktu menjauh jarak hidup
Payah mencari cebisan putih
Antara silangan warna-warna.
Selintas desis cepat menyatu ke pusar riuh
Menggemakan suara
Setitis putih tetap ada di liris warna
Menjelmakan rupa.
Inginku lalu patah pada menterjemah
Suara dan warna, keduanya
Telah berdiri menanda kewujudan
Meski fana kutemui jua
Suara dan warna seperti adanya.
MOHD. ADZLAN SULONG
Galeri Yayasan Seni Selangor
Shah Alam
Julai, 1991
bagus puisi nie..
ReplyDeletemURis..